Kamis, 27 Januari 2011

PRA KBM ( OPTIMASI PROXY )


Pengertian Proxy
Proxy adalah perantara antara ip satu ke ip yang lain. Apabila kita browsing atau mengakses suatu website (dengan ip tertentu) menggunakan proxy maka kita cukup mengambil data website tersebut dari pihak proxy tersebut yang selanjutnya proxylah yang berperan mengambilkan data dari server suatu situs dan kemudian menghantarkan ke ip kita atau sampai di komputer kita

Proxy-Server
Proxy server adalah sebuah server pada jaringan komputer yang memberikan pelayanan
pada komputer client untuk dapat melakukan koneksi tidak langsung (indirect connection) dengan jaringan yang lainnya. Client meminta koneksi ke arah proxy server kemudian server melakukan koneksi ke arah server tujuan, atau mengambil data dari dalam tempat penyimpanan sementara (cache). Ilustrasi Proxy dapat dilihat pada Gb. 3. Untuk mesin Linux, dapat menggunakan aplikasi “squid”. Dimana pada squid tersebut dapat melakukan pembatasan akses. File konfigurasi squid berada di direktori /etc/squid/, dan file konfigurasinya bernama “squid.conf”. Squid menggunakan port tertentu untuk menerima request dari client, defaultnya adalah 3128. Untuk menggunakan proxy, client dapat merubah preferences / options pada software web browsernya dengan mengarahkan IP proxy dan portnya.

CARA KERJA

Proxy bekerja dengan mendengarkan request dari client internal dan mengirim request tersebut ke jaringan eksternal seolah-olah proxy server itu sendiri yang menjadi client. Pada waktu proxy server menerima respon dan server publik, ia memberikan respon tersebut ke client yang asli seolah-olah ia public server.

Sebuah analogi; bila seorang mahasiswa meminjam buku di perpustakaan, kadang si mahasiswa tidak diperbolehkan langsung mencari dan mengambil sendiri buku yang kita inginkan dari rak, tetapi kita meminta buku tersebut kepada petugas, tentu saja dengan memberikan nomor atau kode bukunya, dan kemudian petugas tersebut yang akan mencarikan dan mengambilkan bukunya. Dalam kasus diatas, petugas perpustakaan tersebut telah bertindak sebagai perantara atau Proxy. Petugas tersebut juga bisa memastikan dan menjaga misalnya, agar mahasiswa hanya bisa meminjam buku untuk mahasiswa, dosen boleh meminjam buku semua buku, atau masyarakat umum hanya boleh meminjam buku tertentu.

Mungkin proses tersebut menjadi lebih lama dibandingkan bila kita langsung mencari dan mengambil sendiri buku yang kita inginkan. Namun bila saja setiap kali petugas mencari dan mengambil buku untuk seseorang, si petugas juga membuat beberapa salinan dari buku tersebut sebelum memberikan bukunya kepada orang yang meminta, dan menyimpannya di atas meja pelayanan, maka bila ada orang lain yang meminta buku tertentu, sangat besar kemungkinan buku yang diminta sudah tersedia salinannya diatas meja, dan si petugas tinggal memberikannya langsung. Hasilnya adalah layanan yang lebih cepat dan sekaligus keamanan yang baik.

Analogi diatas menjelaskan konsep dan fungsi dasar dari suatu proxy dalam komunikasi jaringan komputer dan internet. Proxy Server mempunyai 3 fungsi utama, yaitu,

  • Connection Sharing
  • Filtering
  • Caching
Konfigurasi Proxy Server Linux/Ubuntu

Sebelumnya, pastikan proses internet gateway (routing)sudah berjalan dalam komputer ini.
eth0 digunakan untuk ip internet
eth1, ip LAN

1. Instalasi
Pertama-tama install terlebih dahulu squid melalui synaptic atau melalui command prompt dengan cara :
# apt-get install squid
Setelah selesai maka Squid langsung dapat di konfigurasikan dengan cara :
# vi /etc/squid/squid.conf
Tetapi sebelum di edit terlebih dahulu backup dulu file aslinya agar kalau rusak bisa dikembalikan ke default :
# cp /etc/squid/squid.conf /etc/squid/squid.conf.bak

2. Konfigurasi Squid
Selanjutnya konfigurasi script Squid :
# vim /etc/squid/squid.conf
Akan muncul file konfigurasi squid yang sangat panjang, berikut langkah-langkah yang harus diperhatikan….
a. HTTP Port : Merupakan port yang digunakan untuk menjalankan Squid
# http_port 3128
http_port 192.168.10.1:8080
#log dan error
access_log /var/log/squid/access.log squid
error_directory /usr/share/squid/errors
logfile_rotate 7

b. Visible Host Name : Agar jika terjadi error Squid dapat menemukan hostname yang valid
visible_hostname localhost
localhost bisa diganti menjadi ip (e.g 192.168.10.254) atau domain seperti proxykoe.com
c. Cache Manager : Untuk mendefinisikan email address dari Cache Manager Squid
cache_mgr admin@domain.com
d. Direktori Cache Squid : Mendefinisikan letak direktori squid beserta besarannya.
Angka 500 menunjukkan ukuran direktori dalam MB
Angka 16 menunjukkan jumlah sub direktori tingkat 1
Angka 256 menunjukkan jumlah subdirektori tingkat 2 dari subdirektori tingkat 1
Jumlah diatas makin besar makin baik
cache_dir ufs /var/spool/squid 500 16 256
e. Filtering : Ini merupakan bagian terpenting dari Squid, dengan ini kita bisa mngatur rule-rule, dari mulai siapa saja yang bisa mengakses internet sampai website apa yang diizinkan untuk di akses.

Access List (acl) : Siapa saja yang dapat mengakses Internet
acl all src all
acl manager proto cache_object
acl localnet src 192.168.10.1/255.255.255.0
#############################################################
### BANDWIDTH MANAJEMEN
##############################################################
acl admin src “/etc/squid/admin
acl situs url_regex “/etc/squid/situs”
acl download urlpath_regex “/etc/squid/download”
#################################################################
acl denied_domains dstdomain “/etc/squid/denied_domains.acl”

http_access allow manager localhost
http_access deny manager
# Only allow purge requests from localhost
http_access allow purge localhost
http_access deny purge
http_access allow localhost
http_access allow admin
http_access deny workhours denied_domains
http_access allow localnet
http_access deny all
# Deny requests to unknown ports
http_access deny !Safe_ports
# Deny CONNECT to other than SSL ports
http_access allow CONNECT !SSL_ports

#delay pools 0, untuk bandwidth management
delay_pools 3
delay_class 1 1
delay_class 2 1
delay_class 3 1
#unlimitted access untuk admin
delay_parameters 1 -1/-1
delay_access 1 allow admin
delay_access 1 deny all
#pembatasan kecepatan akses untuk “situs” dimana kecepatan maksimum hanya 2kbps jika #besarnya situs lebih dari 64kB
delay_parameters 2 2000/64000
delay_access 2 allow situs
delay_access 2 deny all
#pembatasan kecepatan akses untuk “download” dimana kecepatan maksimum hanya 1kbps jika #besarnya download lebih dari 32kB
delay_parameters 3 1000/32000
delay_access 3 allow download
delay_access 3 deny all

keluar dari squid.conf dan menyimpan yang sudah dirubah dengan perintah
:wq

bagaimana dan apa saja yang membatasi akses sudah kita nyatakan perintahnya dan Access List,
acl admin src “/etc/squid/admin
maka yang pertama kita lakukan adalah membuat dan menuliskan apa saja yang dalam “admin”, dengan cara:
vim /etc/squid/admin

192.168.10.26
192.168.10.5
192.168.10.4
192.168.10.100
192.168.10.102
192.168.10.157
192.168.10.249
192.168.10.250
192.168.10.15
192.168.10.14

Keluar dan simpan, dengan perintah, :wq
Maka IP-IP di atas, adalah IP yang mendapat hak penuh sebagai admin.

acl situs url_regex “/etc/squid/situs”
– vim /etc/squid/situs
gudangupload
easyshare
savefile
megaupload
share
boxing
tube
movie
facebook

Keluar dan simpan, dengan perintah, :wq

acl download urlpath_regex “/etc/squid/download”, diedit dengan perintah:
vim /etc/squid/download, dan dituliskan
./doc$
./exe$
./pdf$
./xls$
./docx$
./mpeg$
./tar.gz$
./tar.bz2$
./mp3$
./jpg$
./jpeg$

Keluar dan simpan, dengan perintah, :wq

IP Forwarding, agar transparent proxy dapat diterapkan, maka kita harus mengaktifkan Ip Forwarding dengan memberikan nilai 1 pada file “/proc/sys/net/ipv4/ip_forward” dengan cara :

# echo 1 > /proc/sys/net/ipv4/ip_forward

Tetapi perintah tersebut harus kita jalankan auto startup, agar jika komputer squid mati kita tidak perlu repot2 menjalankan perintah tersebut secara terus menerus.
Berikutnya kita harus menjalankan ip_tables agar client dapat meredirect port squid server kita dengan perintah :

# iptables -A PREROUTING -t nat -p tcp –dport 80 -j REDIRECT –to-port 8800

Kemudian restart proxy dengan perintah :
# /etc/init.d/squid restart

Senin, 17 Januari 2011

VSAT

-- Very Small Aperture Terminal --

VSAT (Very Small Aperture Terminal) adalah stasiun penerima sinyal dari satelit dengan antena penerima berbentuk piringan dengan diameter kurang dari tiga meter. Fungsi utama dari VSAT adalah untuk menerima dan mengirim data ke satelit. Satelit berfungsi sebagai penerus sinyal untuk dikirimkan ke titik lainnya di atas bumi. Sebenarnya piringan VSAT tersebut menghadap ke sebuah satelit geostasioner. Satelit geostasioner merupakan satelit yang selalu berada di tempat yang sama sejalan dengan perputaran bumi pada sumbunya yang dimungkinkan karena mengorbit pada titik yang sama di atas permukaan bumi, dan mengikuti perputaran bumi pada sumbunya.

Mengirim Dan Menerima Data

Mendapatkan data Internet dari setelit sama dengan mendapatkan sinyal televisi dari satelit. Data dikirimkan oleh satelit dan diterima oleh sebuah alat decoder pada sisi pelanggan. Data yang diterima dan yang hendak dikirimkan melalui VSAT harus di-encode dan di-decode terlebih dahulu. Satelit Telkom-1 menggunakan C-Band (4-6 GHz). Selain C-Band ada juga KU-Band. Namun C-Band lebih tahan terhadap cuaca dibandingkan dengan KU-Band. Satelit ini menggunakan frekuensi yang berbeda antara menerima dan mengirim data. Intinya, frekuensi yang tinggi digunakan untuk uplink (5,925 sampai 6,425 GHz), frekuensi yang lebih rendah digunakan untuk downlink (3,7 sampai 4.2 GHz).

Sistem ini mengadopsi teknologi TDM dan TDMA. Umumnya konfigurasi VSAT adalah seperti bintang. Piringan yang ditengah disebut hub dan melayani banyak piringan lainnya yang berlokasi di tempat yang jauh. Hub berkomunikasi dengan piringan lainnya menggunakan kanal TDM dan diterima oleh semua piringan lainnya. Piringan lainnya mengirimkan data ke hub menggunakan kanal TDMA. Dengan cara ini diharapkan dapat memberikan konektifitas yang baik untuk hubungan data, suara dan fax. Semua lalu lintas data harus melalui hub ini, bahkan jika suatu piringan lain hendak berhubungan dengan piringan lainnya. Hub ini mengatur semua rute data pada jaringan VSAT.

Frame TDM selalu berukuran 5.760 byte. Setiap frame memiliki 240 sub-frame. Setiap sub-frame adalah 24 byte. Panjang waktu frame tergantung pada data rate outbound yang dipilih. TDMA selalu pada 180 ms. TDMA disinkronisasi untuk memastikan bahwa kiriman data yang berasal dari stasiun yang berbeda tidak bertabrakan satu dengan yang lainnya.

Pendapat umum mengatakan bahwa koneksi dengan satelit adalah koneksi yang paling cepat. Kenyataanya adalah tidak. Waktu yang dibutuhkan dari satu titik di atas bumi ke titik lainnya melalui satelit adalah sekitar 700 milisecond, sementara leased line hanya butuh waktu sekitar 40 milisecond. Hal ini disebabkan oleh jarak yang harus ditempuh oleh data yaitu dari bumi ke satelit dan kembali ke bumi. Satelit geostasioner sendiri berketinggian sekitar 36.000 kilometer di atas permukaan bumi.

Perangkat

Terminal Antena Sangat Kecil adalah alat di stasiun bumi dan digunakan untuk mengirim serta menerima pancaran frekwensi daripada satelit. Antena VSAT berukuran lebih kurang 2 hingga 10 kaki (0.55-12 m) dipasang di atap ,dinding atau atas tanah dan pemilihan besar kecilnya antena sangat tergantung pada jenis frekuensi (misalnya C band atau Ku band) yang akan digunakan.

Komponen

Komponen VSAT, terdiri dari:

· Unit Luar (Outdoor Unit (ODU):

1. Antena/dish/parabola ukuran 2 hingga 4 kaki (0.55-2.4 m), yang dipasang pada atap, dinding atau di tanah.

2. BUC (Block Up Converter), yang menghantarkan sinyal informasi ke satelit.Juga sering disebut sebagai Transmitter(Tx).

3. LNB (Low Noise Block Up), yang menerima sinyal informasi dari satelit. Juga sering disebut sebagai Receiver (Rx).

· Unit Dalam (Indoor Unit (IDU):

1. Modem (Modulator / Demodulator), sebuah alat dipanggil Return Channel Satellite Terminal yang menyambungkan dari unit luar dengan IFL kabel berukuran panjang tidak lebih 50 meter.

2. IFL (Inter Facility Link). Merupakan media penghubung antara ODU & IDU. Fisiknya biasanya berupa kabel dengan jenis koaksial dan biasanya menggunakan konektor jenis BNC (Bayonet Neill-Concelman).

· Satelit

1. Merupakan alat di orbit bumi khusus untuk menerima/ menghantar maklumat secara nirkabel, berkomunikasi melalui frekuensi radio.

Kedudukan Satelit

Jenis-jenis satelit bergantung kepada kedudukannya dengan permukaan bumi.

Ada 4 jenis satelit :

· GEO -Geostationary (geo-synchronous) earth orbit

· MEO -Medium earth orbit

· LEO - Low earth orbit

· HEO -Highly elliptical orbit

Keunggulan dan Kekurangan

Keunggulan VSAT:

· Pemasangannya cepat.

· Jangkauan terjauh dapat mencapai setengah permukaan bumi.

Kekurangan VSAT:

· Koneksinya rentan terhadap gangguan cuaca (terhadap molekul air).

· Memakan tempat, terutama untuk piringannya.

· Latency yang lebih tinggi di bandingkan kabel


VPN

--Virtual Private Network--

PENGERTIAN

Virtual private network atau disingkat VPN adalah variasi lain dari skema jaringan yang dibangun sebagai jaringan khusus dengan menggunakan jaringan internet umum. Karena menggunakan jaringan internet, sebuah perusahaan yang membuat WAN (Wide Area Network) berbasis VPN ini mampu menjangkau area yang sangat luas dan lintas geografi. VPN menyediakan koneksi poin-to-poin baik kepada kantor cabang maupun kepada seorang karyawan yang sedang bertugas ditempat lain.VPN dapat menjadi jaringan khusus yang besar dan tidak terbatas. Sebuah WAN khusus yang jauh lebih efisien, aman dan berbiaya ekonomis dari WAN atau LAN tradisional. Sehingga telah banyak perusahaan-perusahaan yang menggunakan VPN sebagai infrastruktur jaringanya yang menghubungkan antara kantor pusat dengan kantor cabang dan dengan agen serta client nya.Tidak ada standar tertentu untuk VPN, namun secara umum dapat disebut bahwa VPN menggunakan jaringan internet umum untuk satu atau beberapa keperluan dengan membentuk lorong khusus (jaringan khusus / tunnelling) secara virtual.

Dalam penggunaan sebagai jaringan khusus ini, VPN diset sedemikian rupa dengan sebuah software dan hardware dengan protocol tertentu yang akan digunakan untuk otentikasi antar user dan untuk penyandian jaringannya. Umumnya VPN dipasangi firewall di dekat servernya yang berfungsi untuk menyaring sehingga hanya client yang telah terdaftar saja yang dilayani.

VPN terbagi dalam 2 bagian yaitu bagian “dalam” yang diproteksi dengan sistem sandi tertentu dan bagian “luar” yang merupakan infrastruktur internet yang tidak diproteksi. Memproteksi data dengan penyandian selama perjalanan antar user dalam sebuah VPN telah sangat populer dan selalu digunakan.

TOPOLOGI


KONFIGURASI

· Install PPTP Server pada Ubuntu Server

# apt-get install pptpd

· Konfigurasikan PPTP Server

# pico /etc/pptpd.conf

Ubah #localip 192.168.0.1 menjadi

localip 192.168.0.1

Pengertian localip adalah ip yang akan diberikan untuk server

Ubah #remoteip 192.168.0.234-238,192.168.0.245 menjadi

remoteip 192.168.0.234-238,192.168.0.245

Pengertian remoteip adalah ip yang akan diberikan untuk client

· Buat user account untuk koneksi PPTP

# pico /etc/ppp/chap-secrets

· Tambahkan baris berikut

user pptpd password *

Pengertian user adalah nama account user yang akan digunakan untuk koneksi ke server,

Pengertian pptpd adalah nama konfigurasi yang akan dipakai sesuai dengan isi file /etc/ppp/pptpd-options,

Pengertian password adalah password yang akan digunakan untuk koneksi ke server, Pengertian * adalah asal dari IP Address user

· Konfigurasi telah selesai diubah, selanjutnya adalah menjalankan service pptpd

# /etc/init.d/pptpd start

· Untuk membuat supaya client pptp dapat saling berkomunikasi satu sama lainnya, maka harus dienable kan ip_forward server

# pico /etc/sysctl.conf

· Ubah #net.ipv4.ip_forward=1 menjadi net.ipv4.ip_forward=1 , Ini berfungsi untuk menforward data dan koneksi antar client

# sysctl -p /etc/sysctl.conf

· Setelah selesai konfigurasi servernya, selanjutnya konfigurasikan Windows XP vpn clientnya agar dial ke vpn server ubuntu. Lalu pada ubuntu, untuk melihat koneksi yang telah dibuat oleh PPTP server dapat mengetikan

# ifconfig

DYNAMIC ROUTING

PENGERTIAN

Dynamic routing adalah fungsi dari routing protocol yang berkomunikasi dengan router yang lain untuk saling meremajakan (update) tabel routing yang ada. Dengan demikian, administrator tidak perlu melakukan updating jalur (path) jika terjadi perubahan jalur transmisi (path). Dynamic routing umumnya digunakan untuk jaringan komputer yang besar dan lebih kompleks.

Dynamic routing di bagi menjadi 2, yaitu:

1. Interior Gateway Protokol

2. Exterior Gateway Protokol

Open Shortest Path First (OSPF) adalah routing dinamic yang masing router memiliki tabel daftar ID dari router-reiuter yang terkoneksi. Jalan yang akan di lalui adalah route yang nilainya terpendek (sesuai dengan namanya). Routing model ini termasuk smart route karena jika terputus akan mencari jalan lain secara otomatis.

Interior Gateway Routing Protocol (IGRP) adalah routing protokol distance vector yang dibuat oleh Cisco. IGRP mengirimkan update routing setiap interval 90 detik. Update ini advertise semua jaringan dalam AS.

Routing Information Protocol (RIP) adalah protokol routing dinamik yang berbasis distance vector. RIP menggunakan protokol UDP pada port 520 untuk mengirimkan informasi routing antar router. RIP menghitung routing terbaik berdasarkan perhitungan HOP. RIP membutuhkan waktu untuk melakukan converge. RIP membutuhkan power CPU yang rendah dan memory yang kecil dari pada protocol yang lainnya.


KONFIGURASI


KONFIGURASI ROUTER1
R1(config)#int s1/0
R1(config-if)#ip address 202.110.10.1 255.255.255.0
R1(config-if)#clock rate 128000
R1(config-if)#no shut
R1(config-if)#exit
R1(config)#int f0/0
R1(config-if)#ip address 192.168.1.1 255.255.255.0
R1(config-if)#no shut
R1(config-if)#exit
R1(config)#int f0/1
R1(config-if)#ip address 192.168.0.1 255.255.255.0
R1(config-if)#no shut
R1(config-if)#exit
R1(config)#router rip
R1(config-router)#network 192.168.0.0
R1(config-router)#network 192.168.1.0
R1(config-router)#network 202.110.10.0
R1(config-router)#network 172.16.0.0
R1(config-router)#network 172.18.0.0
R1(config-router)#network 172.30.0.0
R1(config-router)#network 10.0.0.0
R1(config-router)#end
R1#wr mem // ini adalah perintah untuk menyimpan konfigurasi router kedalam IOS //
R1#sh ip int brief // ini adalah perintah untuk melihat status interface sudah UP atau belum //
R1#sh ip route // ini adalah perintah untuk melihat rute jalur routingnya //
R1#ping 10.0.0.1

KONFIGURASI ROUTER2
R2(config)#int s1/0
R2(config-if)#ip ad
R2(config-if)#ip address 202.110.10.2 255.255.255.0
R2(config-if)#clock rate 128000
R2(config-if)#no shut
R2(config-if)#exit
R2(config)#int s1/1
R2(config-if)#ip ad
R2(config-if)#ip address 172.18.0.1 255.255.0.0
R2(config-if)#clock rate 128000
R2(config-if)#no shut
R2(config-if)#exit
R2(config)#int f0/0
R2(config-if)#ip ad
R2(config-if)#ip address 172.16.0.1 255.255.0.0
R2(config-if)#no shut
R2(config-if)#exit
R2(config)#router rip
R2(config-router)#network 172.16.0.0
R2(config-router)#network 202.110.10.0
R2(config-router)#network 172.18.0.0
R2(config-router)#network 192.168.0.0
R2(config-router)#network 192.168.1.0
R2(config-router)#network 10.0.0.0
R2(config)#end
R2#wr mem // ini adalah perintah untuk menyimpan konfigurasi router kedalam IOS //
R2#sh ip route

KONFIGURASI ROUTER3
Router>ena
Router#conf t
Router(config)#hos
Router(config)#hostname R3
R3(config)#int s1/0
R3(config-if)#ip ad
R3(config-if)#ip address 172.18.0.1 255.255.0.0
R3(config-if)#clock rate 128000
R3(config-if)#no shut
R3(config-if)#exit
R3(config)#int f0/0
R3(config-if)#ip ad
R3(config-if)#ip address 10.0.0.1 255.0.0.0
R3(config-if)#no shut
R3(config)#int f0/1
R3(config-if)#ip ad
R3(config-if)#ip address 172.30.0.1 255.255.0.0
R3(config-if)#no shut
R3(config-if)#exit
R3(config)#router rip
R3(config)#network 172.30.0.0
R3(config)#network 172.18.0.0
R3(config)#network 10.0.0.0
R3(config)#network 202.110.10.0
R3(config)#network 172.16.0.0
R3(config)#network 192.168.0.0
R3(config)#network 192.168.1.0
R3(config)#end
R3#sh ip route

Kemudian jangan lupa untuk menkonfigurasi IP Address komputer client sesuai dengan topologi jaringan yang telah di design sebelumnya. Dan jangan lupa untuk melakukan test ping untuk memastikan koneksi antar network.

PC0>ping 172.30.0.2

Pinging 172.30.0.2 with 32 bytes of data:

Reply from 172.30.0.2: bytes=32 time=219ms TTL=125
Reply from 172.30.0.2: bytes=32 time=250ms TTL=125
Reply from 172.30.0.2: bytes=32 time=250ms TTL=125
Reply from 172.30.0.2: bytes=32 time=235ms TTL=125

Ping statistics for 172.30.0.2:
Packets: Sent = 4, Received = 4, Lost = 0 (0% loss),
Approximate round trip times in milli-seconds:
Minimum = 219ms, Maximum = 250ms, Average = 238ms
PC0>tracert 172.30.0.2

Tracing route to 172.30.0.2 over a maximum of 30 hops:

1 63 ms 94 ms 78 ms 192.168.1.1
2 125 ms 125 ms 125 ms 202.110.10.2
3 156 ms 141 ms 125 ms 172.18.0.2
4 234 ms 218 ms 187 ms 172.30.0.2

Trace complete.

Dengan demikian sudah dapat kita hubungkan antara PC0 pada network 192.168.1.0/24 dengan network PC4 yang memiliki network 172.30.0.0/16, demikian juga untuk koneksi yang lain.


Frame Relay

Frame Relay adalah protokol WAN yang beroperasi pada layer pertama dan kedua dari model OSI, dan dapat diimplementasikan pada beberapa jenis interface jaringan. Frame relay adalah teknologi komunikasi berkecepatan tinggi yang telah digunakan pada ribuan jaringan di seluruh dunia untuk menghubungkan LAN, SNA, Internet dan bahkan aplikasi suara/voice.

Frame relay adalah cara mengirimkan informasi melalui wide area network (WAN) yang membagi informasi menjadi frame atau paket. Masing-masing frame mempunyai alamat yang digunakan oleh jaringan untuk menentukan tujuan. Frame-frame akan melewati switch dalam jaringan frame relay dan dikirimkan melalui virtual circuit sampai tujuan.

Fitur Frame Relay

  • Kecepatan tinggi
  • Bandwidth Dinamik
  • Performansi yang baik/ Good Performance
  • Overhead yang rendah dan kehandalah tinggi (High Reliability)

Perangkat Frame Relay

Sebuah jaringan frame relay terdiri dari PC, server, atau komputer host, perangkat akses frame relay (bridge, router, host, frame relay access device/FRAD) dan perangkat jaringan (packet switch, router, multiplexer T1/E1).

Virtual Circuit (VC) Frame Relay

Suatu jaringan frame relay sering digambarkan sebagai awan frame relay (frame relay cloud), karena jaringan frame relay network bukan terdiri dari satu koneksi fisik antara endpoint dengan lainnya, melainkan jalur/path logika yang telah didefinisikan dalam jaringan. Jalur ini didasarkan pada konsep virtual circuit (VC). VC adalah dua-arah (two-way), jalur data yang didefinisikan secara software antara dua port yang membentuk saluran khusur (private line) untuk pertukaran informasi dalam jaringan.Terdapat dua tipe virtual circuit (VC):

Switched Virtual Circuit (SVC)

Switched Virtual Circuits (SVC), adalah koneksi sementara yang digunakan ketika terjadi transfer data antar perangkat DTE melewati jaringan Frame Relay. Terdapat empat status pada sebuah SVC:

  • Call Setup: Dalam status awal memulai komunikasi, virtual circuit (vc) antar dua perangkat DTE Frame Relay terbentuk.
  • Data Transfer: Kemudian, data ditransfer antar perangkat DTE melalui virtual circuit (vc).
  • Idling: Pada kondisi idling, koneksi masih ada dan terbuka, tetapi transfer data telah berhenti.

  • Call Termination: Setelah koneksi idle untuk beberapa perioda waktu tertentu, koneksi antar dua DTE akan diputus.

Permanent Virtual Circuit (PVC)

PVC adalah jalur/path tetap, oleh karena itu tidak dibentuk berdasarkan permintaan atau berdasarkan call-by-call. Walaupun jalur aktual melalui jaringan berdasarkan variasi waktu ke waktu (TDM) tetapi circuit dari awal ke tujuan tidak akan berubah. PVC adalah koneksi permanen terus menerus seperti dedicated point-to-point circuit.

Perbandingan PVC vs SVC

PVC lebih populer karena menyediakan alternatif yang lebih murah dibandingkan leased line. Berbeda dengan SVC, PVC tidak pernah putus (disconnect), oleh karena itu, tidak pernah terdapat status call setup dan termination. Hanya terdapat 2 status :

  • Data transfer
  • Idling

Struktur Frame

Dalam sebuah frame Frame Relay, paket data user tidak berubah, Frame Relay menambahkan header dua-byte pada paket. Struktur frame adalah sebagai berikut:


  • Flags - menandakan awal dan akhir sebuah frame
  • Address - terdiri dari DCLI (data link connection identifier), Extended Address (EA), C/R, dan Congestion control information
  • DLCI Value - menunjukkan nilai dari data link connection identifier. Terdiri dari 10 bit pertama dari Address field/alamat.
  • Extended Address (EA) - menunjukkan panjang dari Address field, yang panjangnya 2 bytes.
  • C/R - Bit yang mengikuti byte DLCI dalam Address field. Bit C/R tidak didefinisikan saat ini.
  • Congestion Control - Tiga bit yang mengontrol mekanisme pemberitahuan antrian (congestion) Frame Relay.
  • Data - terdiri dari data ter-encapsulasi dari upper layer yang panjangnya bervariasi.
  • FCS - (Frame Check Sequence) terdiri dari informasi untuk meyakinkan keutuhan frame.

Pendeteksi Error pada Frame Relay

Frame Relay menerapkan pendeteksi error pada saluran transmisi, tetapi Frame Relay tidak memperbaiki error. Jika terdeteksi sebuah error, frame akan dibuang (discarded) dari saluran transmisi. Proses seperti ini disebut :

Cyclic redundancy check (CRC)

Cyclic redundancy check (CRC) adalah sebuah skema error-checking yang mendeteksi dan membuang data yang rusak (corrupted). Fungsi yang memperbaiki error (Error-correction) (seperti pengiriman kembali/retransmission data) diserahkan pada protokol layer yang lebih tinggi (higher-layer).

Implementasi Frame Relay

Frame Relay dapat digunakan untuk jaringan publik dan jaringan private perusahaan atau organisasi.

Jaringan Publik

Pada jaringan publik Frame Relay, Frame Relay switching equipment (DCE) berlokasi di kantor pusat (central) perusahaan penyedia jaringan telekomunikasi. Pelanggan hanya membayar biaya berdasarkan pemakain jaringan, dan tidak dibebani administrasi dan pemeliharan perangkat jaringan Frame Relay.

Jaringan Private

Pada jaringan private Frame Relay, administrasi dan pemeliharaan jaringan adalah tanggungjawab perusahaan (private company). Trafik Frame Relay diteruskan melalui interface Frame Relay pada jaringan data. Trafik Non-Frame Relay diteruskan ke jasa atau aplikasi yang sesuai (seperti private branch exchange [PBX] untuk jasa telepon atau untuk aplikasi video-teleconferencing).

Local Management Interface (LMI)

LMI merupakan satu set ekstensi management protocol yang mengautomasikan banyak tugas-2 management frame relay. LMI bertanggungjawab untuk memanage koneksi dan melaporkan status koneksi.

  1. Memelihara link antara router dan switch frame
  2. Mengumpulkan satus informasi tentang router-2 yang lain dan juga koneksi-2 pada jarinan
  3. Enable dinamik DLCI assignment melalui support multicasting
  4. Membuat DLCI berarti secara global untuk jaringan keseluruhan

Router Cisco mendukung tiga macam LMI: Cisco; ANSI; dan Q933a. jika anda menhubungkan router dengan jaringan frame relay, interface router mempunyai koneksi langsung ke switch frame relay pada sisi penyedia frame relay. Walaupun hanya ada satu koneksi fisik antara router dan frame relay, frame relay mendukung multiple circuit virtual. Ada dua opsi saat konfigurasi koneksi frame relay atau circuit:

1. Point-to-point yang mensimulasikan suatu sambungan leased line- suatu sambungan langsung dengan suatu piranti tujuan.

2. Multipoint, yang menghubungkan setiap circuit untuk berkomunikasi dengan lebih dari satu piranti tujuan. Ciscuit yang sama digunakan untuk multiple komunikasi.

Anda bisa mengkonfigurasikan router dengan multi sub-interface yang mengijinkan konfigurasi circuit virtual, yang masing-2 menggunakan parameter konfigurasi yang berbeda.

Saat mengkonfigurasi router untuk koneksi ke frame relay, nomor DLCI bertindak seperti address pada layer Data link dan layer Physical. Karena frame relay mendukung protocol-2 layer bagian atas, anda perlu mengasosiasikan logical, address tujuan layer network dengan nomor DLCI yang digunakan untuk mencapai address tersebut. Untuk koneksi multiple, anda mempunyai opsi konfigurasi berikut:

1. Asosiasikan DLCI secara dynamic dengan protocol inverse-ARP untuk mendapatkan address tujuan secara dynamic yang diasosiasikan dengan DLCI

2. Petakan addres secara manual ke DLCI dengan mengidentifikasikan address dari masing-2 piranti tujuan, dan asosiasikan setiap address dengan DLCI. Walaupun banyak yang dikerjakan, hasilnya tidak rentan terhadap error dibandingkan jika menggunakan inverse-ARP.

Jika interface atau sub-interface menggunakan koneksi point-to-point, anda tidak perlu mengasosiasikan address layer network dengan DLCI. Hal ini dikarenakan interface dan DLCI yang bersangkutan hanya mempunyai satu kemungkinan koneksi.

Standard minimum frame relay

Ada banyak standard frame relay yang berhubungan dengan jenis encapsulasi data-link layer dan fungsi-2 Local Managemeny Interface (LMI) yang digunakan oleh carrier frame relay modern. Untuk kepentingan organisasi korporasi anda, berikut ini adalah standard minimum frame relay:

1. Jenis koneksi serial yang lebih disukai adalah jenis interface fisik V.35

2. Modus IETF pada encapsulasi frame relay seharusnya dgunakan untuk layanan yang baru untuk menjamin bisa saling beroperasi

3. Jenis LMI pada modus ANSI seharusnya digunakan untuk semua konfigurasi frame relay baru untuk jaminan saling operasi

4. Penggunaan point-to-point sub-interface untuk semua konfigurasi frame relay baru diperlukan untuk meminimalkan masalah koneksi jaringan yang diketahui.

Konfigurasi Frame-Relay Multipoint & Point-to-Point

Pada Router1 tentukan interface yang akan dijadikan sebagai subinterface untuk access multipoint dan Point-to-Point. Interface serial 2/0 akan dijadikan sebagai subinterface nya. Lebih jelas lihat cara konfigurasi Frame-Relay Multipoint & Point-to-Point …

Konfigurasi Router1

interface Serial2/0

no ip address

encapsulation frame-relay

no keepalive

clock rate 56000

!

interface Serial2/0.1 point-to-point

ip address 172.16.10.2 255.255.255.0

frame-relay interface-dlci 100

!

interface Serial2/0.2 multipoint

ip address 172.16.20.2 255.255.255.0

frame-relay interface-dlci 200

frame-relay interface-dlci 300

!

router rip

network 172.16.0.0

Konfigurasi Router2

interface Serial2/0

ip address 172.16.10.1 255.255.255.0

encapsulation frame-relay

frame-relay interface-dlci 100

no keepalive

clock rate 56000

!

router rip

network 172.16.0.0

!

Konfigurasi Router3

interface Serial2/0

ip address 172.16.20.1 255.255.255.0

encapsulation frame-relay

frame-relay interface-dlci 200

no keepalive

clock rate 56000

!

router rip

network 172.16.0.0

!

Konfigurasi Router 4

interface Serial2/0

ip address 172.16.20.3 255.255.255.0

encapsulation frame-relay

frame-relay interface-dlci 300

no keepalive

clock rate 56000

!

router rip

network 172.16.0.0

!

Setelah konfigurasi masing-masing router selesai dilakukan, langkah selanjutnya mengkonfigurasi Cloud sebagai Frame-Relay Connection. Untuk dapat melakukan hal itu dilakukan konfigurasi manual, pada Cloud terdapat settingan untuk Frame-Relay. Akan tetapi jangan lupa membuat routing tabel pada masing-masing router agar transmisi packet data bisa dilakukan. Pembuatan routing tabel dapat dilakukan secara statik routing maupun dinamic routing tergantung kondisi dan tingkat kesulitan. Untuk konfigurasi ini aku sengaja pake Routing RIP karena lebih mudah.

Kalo semua telah terkonfigurasi secara baik, lakukan percobaan terhadap tiap-tiap router bilamana Frame-Relay bekerja dan dapat berkomunikasi dengan router lain melalui Cloud dengan cara “show frame-relay map” …

contoh untuk router1

R1#sh frame-relay map

Serial2/0.1 (up): point-to-point dlci, dlci 100, broadcast, status defined, active

Serial2/0.2 (up): ip 172.16.20.1 dlci 200, dynamic, broadcast, CISCO, status defined, active

Serial2/0.2 (up): ip 172.16.20.3 dlci 300, dynamic, broadcast, CISCO, status defined, active